Jumat, 23 Desember 2011

Makalah Paragraf

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa, kita dapat memberi maupun menerima informasi. Bahasa mencakup kedalam empat aspek penting, yaitu: berbicara, mendengar, membaca, dan menulis.
Menulis merupakan salah satu aspek bahasa yang cukup sulit. Dalam menulis, terdapat beragam aturan. Salah satunya adalah dalam penulisan paragraf. Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat).
Dewasa ini, masih banyak pelajar yang belum memahami betul mengenai penulisan paragraf. Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka penulis akan mencoba membahas mengenai Paragraf dan Jenis-jenis Paragraf Serta Pengembangannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam pembahasan ini, yaitu :
1. Apa pengertian dari paragraf?
2. Apa saja unsur-unsur paragraf?
3. Apa syarat-syarat dalam pembentukan paragraf?
4. Bagaimana penempatan gagasan utama dalam paragraf?
5. Apa saja jenis-jenis paragraf?
6. Bagaimana pengembangan paragraf?
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, pembahasan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian paragraf
2. Mengetahui unsur-unsur paragraf
3. Mengetahui syarat-syarat dalam pembentukan paragraf
4. Mengetahui penempatan gagasan utama dalam paragraf
5. Mengetahui jenis-jenis paragraf
6. Mengetahui pengembangan paragraf


BAB II
PARAGRAF DAN JENIS-JENIS PARAGRAF
SERTA PENGEMBANGANNYA

A. Pengertian Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 828) alinea adalah, “bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)”. Menurut Keraf (1997: 2) “alinea tidak lain dari satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan”. Tarigan (1996: 1) mengatakan, “paragraf adalah seperangkap kalimat tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan“.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulka bahwa, “ paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis yang merupakan ekspresi pikiran yang relevan sehingga membentuk satu ide pokok atau gagasan utama yang ditandai dengan garis baru”.

B. Unsur-unsur Paragraf
Unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam pembuatan sebuah paragraf adalah:
1. Kata atau Kalimat Transisi
Transisi baik berupa kata maupun kalimat merupakan mata rantai penghubung antar paragraf. Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pemikiran antara paragraf yang satu dengan yang lainnya. Kata-kata tradisional sebagai petunjuk bagi pembaca kearah mana ide pokok sedang bergerak.
Transisi dalam paragraf bukan merupakan unsur yang harus selalu ada. Apabila pengarang sudah dapat menuangkan idenya tanpa bantuan transisi, maka tidak perlu menggunakannya.

a. Transisi Berupa Kata
Kata-kata dan kelompok kata yang termasuk transisi sangat beragam. Pengelompokan kata-kata dan kelompok kata transisi sebagai berikut.
(1) Penanda hubungan kelanjutan
Dan, lagi, serta, lagi pula, tambahan lagi.
(2) Penanda hubungan urutan waktu
Dahulu, kini, sekarang, sebelum.
(3) Penanda klimaks
Paling....
(4) Penanda perbandingan
Sama, seperti, ibarat.
(5) Penanda kontras
Tetapi, biarpun, walaupun.
(6) Penanda urutan jarak
Di sini, di situ, dekat, jauh.
(7) Penanda ilustrasi
Umpama, contoh, misalnya.
(8) Penanda sebab akibat
Karena, akibatnya.
(9) Penanda kondisi
Jika, kalau, jikalau.
(10) Penanda simpulan
Simpulan, ringkasan, rangkumannya.
b. Transisi Berupa Kalimat
Transisi yang berupa kalimat dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah lead-in-sentence (kalimat penuntun). Transisi seperti itu selain untuk menghubungkan antar paragraf, antar anak bab, dan antar bab, juga berfungsi sebagai pengantar topik utama yang menjadi bahan perbincangan.


2. Kalimat Topik
Kalimat topik adalah kalimat yang merupakan pokok permasalahan dalam paragraf, atau kalimat yang belum jelas. Menurut Tarigan (1996: 18) menyebutkan, “kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum atau abstak”.
Contoh:
Untuk memulihkan kondisi perekonomian Indonesia, ada beberapa sektor yang harus diperbaiki.
3. Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang adalah kalimat yang mendukung atau mengembangkan kalimat topik. Cara penenmpatan kalimat pengembang harus sistematis. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis, biasanya berhubungan dengan benda, peristiwa, dan waktu. Maka penepatan kalimat pengembangannya harus tersusun secara berurutan.
4. Kalimat Penegas
Kalimat penegas merupakan unsur paragraf terakhir. Menurut Tarigan (1996: 20), “Fungsi kalimat penegas ada dua yakni sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topik dan sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan kejemuan”.

C. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
Paragraf yang baik dan efektif adalah paragraf yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Kesatuan Makna
Istilah kesatuan sama maknanya dengan kohesi. Menurut Alwi dkk. (2000: 427) “Kohesi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsure-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana.”
Kalimat-kalimat dalam paragraf harus memiliki hubungan sebagai berikut:
a. Hubungan secara gramatikal
Hubungan secara gramatikal ditandai dengan:
1) Ditandai dengan kata sambung
Contoh: Adik sakit. Oleh karena itu, Ibu menangis.
2) Ditandai dengan kata ganti
Contoh: para petani pengunjuk rasa itu mula-mula mendatangi kantor gubernur. Kemudian mereka mendatangi kantor DPR.
3) Ditandai dengan pengulangan kata
Contoh: Lulusan UIN diharapkan menjadi dai. Kehadiran dai di tengah-tengah masyarakat modern sangat dibutuhkan.
4) Ditandai dengan elipsis
Contoh: Teman saya yangberdiridi samping Pak Ahmad itu namanyaAli; dia berasal dari Bandung. Yang di ujung sana Iqbal dari Jakarta. Yang di sebelah bapak yang berjenggot itu Ibnu dari Aceh.
b. Hubungan secara sematik
1) Ditandai dengan hubungan pertentangan
Contoh: Soal ujina hari kemarin terasa sulit sekali. Hari ini mudahnya bukan main.
2) Ditandai dengan hubungan generik-sfesifik
Pa Ahmad menjelang umur enam puluh tahun sebaiknya sudah beristirahat. Kekuatan manusia ituada batasnya.
3) Ditandai dengan hubungan perbandingan
Contoh: Bang Rozali akhir-akhir ini aneh bener prilakunya. Bagai orang yang hilang ingatan.
4) Ditandai dengan hubungan sebab-akibat
Contoh: Dia rajin sekali belajarnya. Pantas kalau dia menjadi juara kelas.
5) Ditandai dengan hubunganrujukan
Contoh: Bemo di kota Bandung sudah tidak ada. Kendaraan beroda tiga itu suaranya sangat bising.



2. Kepaduan
Kepaduan atau koherensi dalam sebuah paragraf tidak bisa dilihat tanda-tandanya secara eksplisit, melainkan hanya bisa dirasakan. Menurut Alwi (2000: 428), “Koherensi merupakan hubungan perkaitan antar proposisi, tetapi perkaitan tersebut tidak secara eksplisit atau nyata dapat dilihat pada kalimat-kalimat yang mengungkapkannya”.
Tidak semua paragraf yang kohesif pasif koheren, tetapi semua paragraf yang koheren, pasti kohesif. Untuk menentukan kohesif tidaknya kalimat-kalimat dalam suatu paragraf bisa dilihat secara eksplisit dari segi gramatikalnya dan aspek semantiknya.
Contoh paragraf yang kohesif dan koheren:
Lulusan UIN dimaksudkan untuk menjadi sarjana yang berilmu amalaiah dan beramal ilmiah. Berilmu amaliah maksudnya, ilmu-ilmu yang diperoleh selama mereka duduk di bangkukuliah harus bias diamalkan. Banyak sekali jurusan-jurusan atau jenis disiplin ilmu yang sedang dikembangkan di UIN. Kalau kita lihat tri darma perguruan tinggi yang salah satunya pengabdian kepada masyarakat, maka jelas ilmu-ilmu tersebut, harussmapai kepada masyarakat melalui pengabdian-pengabdian atau pengalaman-pengalaman. Yang dimaksud beramal ilmiah adalah ilmu-ilmu yang diamalkan itu, harus jelas rujukannya dan berani mempertanggungjawabkannya. Pengalaman ilmu orang yang berpendidikan tinggi harus berbeda dengan pengalaman ilmu orang yang tidak berpendidikan tinggi. Karenapada umumnya orang yang tidak berpendidikan tinggi, mka mereka tidak tahu ciri-ciri ilmiah.

D. Penempatan Gagasan Utama dalam Paragraf
Masalah penempatan kalimat topik bermacam-macam, bergantung kepada jalan pikiran si pengarang. Jalan pikiran pengarang turut menentukan baik tidaknya gramatikal bahasa seseorang, mudah tidaknya pikirannya (gagasan utamanya) dapat dipahami. Menurut Keraf (1997: 49), “Yang dimaksud dengan jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal”.
Sebuah paragraf selain kalimat topiknya ad yang di awal paragraf, di tengah, dan di akhir.
Contoh paragraf yang kalimat toiknya di awal paragraf:
Harapan masyarakat semakin optimis setelah pergantian pemerintah. Program-program yang ditawarkan pada waktu kampanyenya presiden terpilih sangat menjanjikan. Hargasembako (Sembilan bahan pokok) semua akan diturunkan, rata-rata turun tiga puluh persen. BBM (bahan bakar minya) tidak akan dinaikkan, meskipun pemerintah sedang memerlukan dana untuk membayar hutang ke luar negeri. Pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, dn nepotisme) merupakan prioritas utama program pemeritah sekarang dan hasilnya bias dievaluasi setelah seratus hari kerja.
Contoh paragraf yang kalimat topiknya di tengah-tengah paragraf:
Umurnya masih muda. Postur tubuhnya cukup tinggi menurut ukuran bangsa Indonesia. Otaknya sangat cemerlang, semua teori yang diberikan pelatih, mudah dipahami olehnya. Larinya cepat dan ulet dalam mengolah si kulit bundar. Operan-operannya sangat akurat. Tendangannya keras sekali. Pantas Fahmi jadi anak kesayangan pelatih. Selain itu, dia rajin berlatih dan selalu datang tepat pada waktunya. Semua perintah pelatihnya selalu dilaksanakannya. Orangnya tidak sombong, sangat disenangi oleh teman-temannya. Yang paling mengesankan lagi, dia sangat rajin beribadah, tidak pernah meninggalkan shalat apalagi berpuasa meskipun ada pertandingan atau sedang latihan.
Contoh paragraf yang kalimat topiknya di akhir paragraf:
Makanannya selalu dibuat dari bahan-bahan yang bergizi tinggi. Merawatnya sangat apik dan telaten. Tiap bulan di bawa ke Posyandu untuk diketahui perkembangan berat badannya dan dikontrol kesehatannya. Setiap bulan dia menghabiskan empat dus susu. Selain makanan bergizi tinggi yang membuat dia sehat, juga dia selalu diberi vitamin secara teratur. Tempat tinggalnya sangat bersih dengan penataan ruangan yang rapih. Pantas anak Pak Dede mendapat predikat bayi sehat.

E. Jenis-jenis Paragraf
Jenis-jenis paragraf diantaranya, sebagai berikut:
1. Paragraf Deduksi
Deduksi adalah paragraf yang dimulai dari pemaparan bagian-bagian, sehingga yang bersifat umum menjadi jelas. Pada paragraf ini penempatan kalimat topiknya selalu di awal.
Contoh:
Harapan masyarakat semakin optimis setelah pergantian pemerintah. Program-program yang ditawarkan pada waktu kampanyenya presiden terpilih sangat menjanjikan. Harga sembako (sembilan bahan pokok) semua akan diturunkan, rata-rata turun tiga puluh persen. BBM (bahan bakar minyak) tidak akan dinaikkan, meskipun pemerintah sedang memerlukan dana untuk membayar hutang ke luar negeri. Pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, dn nepotisme) merupakan prioritas utama program pemeritah sekarang dan hasilnya bisa dievaluasi setelah seratus hari kerja.
2. Paragraf Induksi
Paragraf induksi adalah parangraf yang pengembangannya bersifat khusus ke umum. Pada paragraf sepeti ini penempatan kalimat topiknya di akhir paragraf.
Contoh:
Makanannya selalu dibuat dari bahan-bahan yang bergizi tinggi. Merawatnya sangat apik dan telaten. Tiap bulan di bawa ke Posyandu untuk diketahui perkembangan berat badannya dan dikontrol kesehatannya. Setiap bulan dia menghabiskan empat dus susu. Selain makanan bergizi tinggi yang membuat dia sehat, juga dia selalu diberi vitamin secara teratur. Tempat tinggalnya sangat bersih dengan penataan ruangan yang rapih. Pantas anak Pak Dede mendapat predikat bayi sehat.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang penempatan kalimat topiknya di tengah paragraf.
Contoh:
Umurnya masih muda. Postur tubuhnya cukup tinggi menurut ukuran bangsa Indonesia. Otaknya sangat cemerlang, semua teori yang diberikan pelatih, mudah dipahami olehnya. Larinya cepat dan ulet dalam mengolah si kulit bundar. Operan-operannya sangat akurat. Tendangannya keras sekali. Pantas Fahmi jadi anak kesayangan pelatih. Selain itu, dia rajin berlatih dan selalu datang tepat pada waktunya. Semua perintah pelatihnya selalu dilaksanakannya. Orangnya tidak sombong, sangat disenangi oleh teman-temannya. Yang paling mengesankan lagi, dia sangat rajin beribadah, tidak pernah meninggalkan shalat apalagi berpuasa meskipun ada pertandingan atau sedang latihan.
4. Paragraf Perbandingan
Paragraf perbandingan adalah paragraf yang mengembangkannya dengan cara membanding-bandingkan kalimat topik. Caranya dengan memperkecil perbandingan tersebut dalam bentuk yang kongkret.
Contoh:
Sifat orang jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang kotor dan selalu makan-makanan yang menjijikan, kemana saja dia pergi pasti membawa penyakit. Begitu juga dengan orang yang jahat. Orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat maksiat dan biasa makan-makanan yang diharamkan, kemana saja dia pergi pasti membuat keonaran dan meresahkan warga.
5. Paragraf Pertanyaan
Paragraf pertanyaan adalah paragraf yang kalimat topiknya dalam bentuk kalimat Tanya dan kalimat-kalimat pengembang.
Contoh:
Siapakah Osama bin Laden itu? Beliau seorang bangsa Arab anak penguasa terkenal di negeri itu. Beliau seorang politikus muslim yang menentang sistem kerajaan di negeri Arab. Akibat pertentangan dengan pemerintah negeri itu, beliau lari keAfganistan memimpin organisasi muslim bernama Al-Qaida. Selain itu, beliau yang dituduh Amerika sebagai dalang teroris internasional yang menyerang/menghancurkan Pentagon dan WTC. Maka dari itu, beliau salah seorang yang masuk dalam daftar pencarian orang Negara Amerika.
6. Paragraf Sebab-Akibat
Paragraf sebab-akibat meupakan sebab atau akibat dari peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembangan.
Contoh:
Pak Irfan panen padinya tahun ini sangat memuaskan. Pak Irfan sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami padi selalu diperiksa tingkat keasamannya, kalau sudah diketahui tingkat keasamannya beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Dalam penanamannya beliau selalu mengikuti aturan dari PPL (penyuluhan pertanian lapangan) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon yang ditanam tiap rumpun. Masalah pemupukan, selain menggunakan pupuk organic buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk urea, TSP, dan KCL dengan dosis sesuai aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Padi-padinya selalu dijaga, baik dari serangan hama tikus maupun ulat penggerek batang. Selain itu, Pak Irfan selalu berdoa agar hasil panennya melimpah.
7. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah paragraf yang pengembangan kalimat topik dalam paragraf tersebut dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu maksudnya untuk memperjelas apa yang dimaksud dalam kalimat topik.
Contoh:
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah dengan cara “menembak” atau “lewat belakang” (tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya, waktu saya membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri melainkan menyuruh calo yang biasa mangkal di sana, beresnya cepat sekali. Contoh lain, waktu adik saya akan membuat SIM,dia hanya memberikan uang dan salina KTP kepada calo, tidak lama kemudian dia di panggil untuk difoto,setelah itu beberapa menit kemudian SIM selesai.selain itu,waktu saya akan membuat akte kelahiran anak saya, orang lain setelah menyerahkan formulir menunggu hasilya sampai beberapa jam, sedangkan saya dengan hanya memberi uang pelicin alakadarnya satu jam juga selesai.
8. Paragraf Perulangan
Paragraf perulangan adalah paragraf yang mengembangkan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata atau juga bagian-bagian kalimat yang penting.
Contoh:
Ada kaitan yang erat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia.setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. Namun, hidup tidak hanya untuk makan. Hidup manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara dengan yang lainnya, tetapi ada persamaannya, yakni, salah satu diantaranya melangsungkan keturunan. Keturunan sebagai penerus generasi-generasi bangsa. Generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadapi segala rintangan dan tantangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi berpikir jernih untuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan (Taringan, 1981: 34).
9. Paragraf Definisi
Paragraf definisi adalah paragraf yang kalimat topiknya merupakan suatu pengertian atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah dipahami oleh pembaca.
Contoh:
Sosiolunguistik merupakan ilmu antar disipliner, yakni sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian objektif dan ilmiah mengenai manusia didalam masyarakat. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Sosiolinguistik merupakan subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dalam pergaulan sosial. Sosiolinguistik mengkaji bahasa dan pemakaiannya dalam kontek sosial budaya. Sosiolingustik mengkaji bahasa dengan dimensi kemasyarakatan. Selain itu sosiolinguistik dalam pengembangan subbidang linguistik mempokuskan penelitian pada pariasi ujaran, kita mengkaji dalam suatu kontek sosial. Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: “sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu masyarakat”.
10. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang kalimat topiknya tidak tersurat pada paragraf-paragraf lain. Karna kalimat topik paragraf paragraf deskriptif merupakan kesimpulan dari semua paparan dalam paragraf.
Contoh:
Waktu itu jam 7.30. wasit mulai membunyikan pluitnya tanda pertandingan dimulai. Kedua kesebelasan sibuk mengatur strategi untuk menyerang dan mempertahankan gawangnya dari serangan lawan. Permainan cukup seru, karna kedua kesebelasan kekuatan dan semangatnya cukup seimbang. Penontong bersorak-sorai mendukung kesebelasan kesayangannya masing-masing. Tidak lama kemudian, salah satu kesebelasan ada yang “merobek gawang” lawannya. Pendukung yang menang mengejek habis-habisan kesebelasan yang kalah, sampai mengeluarkan kata-kata “kotor”. Pendukung yang kalah merasa tidak enak, sehingga terjadilah pertengkaran antar pendukung kesebelasan. Bukan hanya perang mulut, bahkan sampai terjadi perkelahian. Akhirnya, sebelum pertandingan selesai wasit membunyikan tanda pluit panjangnya tanda pertandingan berakhir.

F. Pengembangan Paragraf
Ada beberapa alternatif perkembangan paragraf diantaranya adalah: paragraf bersama, mengatur kembali, menjawab pertanyaan, mengembangkan peribahasa, menganalisis gambar, mendeskripsikan pengalaman, dan menyelesaikan paragraf.




BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis yang merupakan ekspresi pikiran yang relevan sehingga membentuk satu ide pokok atau gagasan utama yang ditandai dengan garis baru.
Unsur-unsur paragraf diantaranya: kalimat transisi, kalimat topic, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Adapun syarat-syarat pembentukan paragraf meliputi kesatuan makna dan kepaduan.
Penempatan gagasan utama dalam paragraf terbagi kedalam tiga pola yaitu paragraf yang kalimat topiknya diawal paragraf, ditengah-tengah paragraf, dan diakhir paragraf.
Dalam paragraf terdapat juga jenis-jenis paragraf yang terbagi kedalam paragraf deduksi, paragraf induksi, paragraf campuran, paragraf perbandingan, paragraf pertanyaan, paragraf sebab akibat, paragraf contoh, paragraf perulangan, paragraf definisi, dan aragraf deskriptif.
Adapun cara dalam pengembangan paragraf diantaranya adalah: paragraf bersama, mengatur kembali, menjawab pertanyaan, mengembangkan peribahasa, menganalisis gambar, mendeskripsikan pengalaman, dan menyelesaikan paragraf.

B. Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar